WELCOME TO MY BLOG

Minggu, 22 April 2012


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Sejarah Terbentuknya OSIS
Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat organisasi yang bebagai macam corak bentuknya. Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar. Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, disatu pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) perlu ditata secara terarah dan teratur.
Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, maka ditetapkan “OSIS” sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama “Empat Jalut Pembinaan Kesiswaan”, yaitu :
1. Organisasi Kesiswaan
2. Latihan Kepemimpinan
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
4. Kegiatan wawasan Wiyatamandala
Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok :
1.    Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah
2.    Mendorong sikap, jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar.
3.    Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berfikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.
1.    Dasar Hukum
1.    UU Nomor 20 Tahun 2003; tentang sistem Pendidikan Nasional
2.    UU Nomor 14 Tahun 2005; tentang Guru dan Dosen
3.  PP 19 Tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional
4. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005; tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
5.  Kep. Mendukbud Nomor 0461/U/1984; tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Kep. Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang pedoman Pembinaan Kesiswaan
1.Tujuan
Tujuan penulisan buku “Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Sekolah” antara lain :
a.  Melengkapi hal-hal yang belum dimuat di dalam buku yang diterbitkan lebih dahulu
b.  Dapat lebih memperjelas pengertian, makna, tujuan dan hasil yang diharapkan melalui pelaksanaan Organisasi Intra Sekolah secara baik dan benar
c.  Dapat membantu para pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua, serta masyarakat baik di pusat maupun di daerah untuk lebih memahami betapa pentingnya keberadaan OSIS di sekolah
d.  Dapat dijadikan pedoman untuk pembinaan kegiatan ekstrakurikuler siswa dalam lingkungan sekolah
BAB II
ISI


2.1  Pengertian, Fungsi, Tujuan OSIS

Dalam upaya mengenal, memahami, dan mengelola Organisasi Siwa Intra Sekolah (OSIS) perlu kejelasan mengenai Pengertian, Fungsi, dan Tujuan serta Struktur OSIS.
Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan serta struktur OSIS yang jelas, maka akan membantu para Pembina, pengurus, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
A.   Pengertian OSIS, meliputi :
1. Secara Semantis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.
OSIS adalah Organisasi Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian :
a.  Organisasi
Secara umum adalah kelompok kerjasama anatara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan
bSiswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah
c. Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan
d. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau Sekolah/Madrasah yang sederajat.


2.  Secara Organis
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
3. Secara Fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang pembinaan kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping ketiga jalur yang lain yaitu : latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala.
4. Secara Sistemik
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai suatu sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.
Oleh karena OSIS Sebagai suatu sistem ditandai beberapa cirri pokok, yaitu :
a. Berorientasi pada tujuan
b. Memiliki susunan kehidupan berkelompok
c. Memiliki sejumlah peranan
d. Terkoordinasi
e. Berkelanjutan dalam waktu tertentu
B.   Fungsi OSIS
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi OSIS adalah :

1.
Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan.
2. Sebagai Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
3. Sebagai Preventif
Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara prepentif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman dari luar maupun dari dalam sekolah. Fungis preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan
C.   Tujuan OSIS
Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa
2.  Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan yang tepat
3.  Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek kemajuan budaya bangsa
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan demokratis
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistic, budaya dan intelektual
7.  Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2.2 Perangkat OSIS
Perangkat OSIS terdiri dari Pembina OSIS, perwakilan kelas, dan pengurus OSIS
1. Pembina OSIS
a. Pembina OSIS terdiri dari :
1) Kepala Sekolah, sebagai Ketua
2) Wakil Kepala Sekolah, sebagai Wakil Ketua
3) Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran
b. Rincian Tugas
1)  Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS di sekolahnya;
2) Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus;
3) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;
4) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;
5) Menghadiri rapat-rapat OSIS
6) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS
2. Perwakilan Kelas
a. Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas ;
b. Rincian Tugas
1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas ;
2) Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS;
3) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas ;
4) Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disiapkan ;
5) Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir tahun jabatannya;
6) Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina ;
7) Bersama- sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.
3. Pengurus OSIS
a. Syarat Pengurus OSIS
1) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman
3) Memiliki bakat sebagai pemimpin
4) Tidak terlibat penggunaan Narkoba
5) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai
6) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS
7) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas
8) Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir
9) Syarat lain disesuaikan dengan ketentua sekolah.
b. Kewajiban Pengurus
1) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS
2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya
3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif
4) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya
5) Selalu berkonsultasi dengan Pembina
c.  Struktur dan Rincian Tugas Pengurus
1) Ketua
-    Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana
-    Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan
-    Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan
-    Memimpin rapat
-    Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat
-    Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan
2) Wakil Ketua
-    Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
-    Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
-    Menggantikan ketua jika berhalangan
-    Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
-    Bertanggung jawab kepada ketua
-    Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi
3) Sekretaris
-    Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
-    Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat
-    Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
-    Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan
-    Bersama ketua menandatangani setiap surat
-    Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi
-    Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris
4) Wakil Sekretaris
-    Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris
-    Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan
-    Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksi-seksi


5) Bendahara dan Wakil Bendahara
-    Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan
-    Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untuk pertanggung jawaban
-    Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan
-    Menyampaikan laporan keuangan secara berkala
6) Ketua Seksi
-    Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung jawabnya
-    Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan
-    Memimpin rapat seksi
-    Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat
-    Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan seksi kepada Ketua melalui Koordinator
d. Pokok – pokok kegiatan Seksi
1) Seksi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain :
-     Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing
-     Memperingati hari-hari besar agama
-     Mengadakan kegiatan limba yang bersifat keagamaan
-     Pengabdian sosial masyarakat
-     Pelaksanaan seni bernafaskan agama
-     Kegiatan lainnya
2) Seksi Wawasan Keilmuan, antara lain :
-     Membentuk klub Fisika
-     Membentuk klub Kimia
-     Membentuk klub Biologi
-     Membentuk klub Matematika
-     Membentuk klub Astronomi
-     Membentuk klub Ekonomi
-     Membentuk klub Informatika/Komputer
-     Kegiatan lainnya
3) Seksi Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme, antara lain :
-     Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari Senin, serta hari-hari besar Nasional
-     Melaksanakan bakti sosial
-     Kemah kerja siswa
-     Memelihara kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah
-     Kegiatan lainnya
4) Seksi Kepribadian Budi Pekerti dan Kehidupan berbangsa, antara lain :
-     Penerapan tata tertib sekolah
-     Penerapan sopan santun
-     Pencegahan dampak Narkoba
-     Melaksanakan tata krama siswa
-     Kegiatan lainnya
5) Seksi Keterampilan dan Kewirausahaan, antara lain :
-     Membentuk koperasi siswa
-     Membentuk UKS
-     Keterampilan menciptakan suatu barang menjadi sempurna
-     Keterampilan di bidang mekanik, pertanian, atau pertukangan
-     Kegiatan lainnya
6) Seksi Organisasi Kepemimpinan dan Demokrasi, antara lain :
-     Melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
-     Membentuk Palang Merah Remaja
-     Membentuk jurnalistik pelajar
-     Menyelenggarakan forum diskusi
-     Membentuk klub debat
-     Kegiatan lainnya
7) Seksi Apresiasi Seni Budaya dan Daya Kreasi, antara lain :
-     Membentuk sanggar seni
-     Membentuk Vokal grup
-     Menyelenggrakan pentas seni musik, drama, tari
-     Mengadakan kegiatan fotografi
-     Kegiatan lainnya
8) Seksi Olahraga dan Kesehatan, antara lain :
-     Membentuk klub atletik
-     Menyelenggarakan klub voly, basket, sepak bola, bridge
-     Membentuk klub-klub olahraga tradisional
-     Kegiatan lainnya
Masa jabatan anggota perwakilan kelas dan pengurus selama satu tahun, dimulai dari awal tahun ajaran dan berakhir pada akhir tahun ajaran
2.Strategi Pelaksanaan.
Keberhasilan OSIS sangat ditentukan oleh strategi pelaksanaan dan pembinaan dari elemen pendukungnya. Strategi Plaksanaan OSIS dimulai di tingkat sekolah - kabupaten/kota - provinsi, dan nasional harus berkesinambungan dan konsisten serta tidak ada tumpang - tindih program kegiatan di tingkat dekolah - kabupaten/kota - provinsi dan nasional.
Di Tingkat Sekolah :
Pada tingkat sekolah ada tiga komponen yang mendukung keberhasilan OSIS, yakni Kepala Sekolah, Guru Pembina dan Komite Sekolah.
Peran kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan di sekolah akan berpengaruh pada keberhasilan OSIS.
Peran Kepala Sekolah dapat berupa:
·    Penyediaan ruang OSIS dan fasilitasnya
·    Kebijakan sekolah yang mendukung keberhasilan OSIS
·    Memberi kemudahan pada berbagai kegiatan OSIS
·    Penyertaan pengurus OSIS dalam kegiatan rapat kerja sekolah

Peran Komite Sekolah antara lain:
·    Memberikan fasilitas baik berupa dana maupun dukungan materi lainnya yang dibutuhkan OSIS
·    Membantu terciptanya hubungan yang hamonis dangan orang tua siswa, ataupun pihak sponsor dalam penggalangan dana untuk kegiatan OSIS
Peran Guru Pembina, antara lain:
·    Membimbing pengurus OSIS dalam berbagai kegiatan OSIS
·    Membantu tantangan/hambatan yang dihadapi pengurus OSIS
Di Tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi
Di tingkat Kabupaten/kota keberhasilan OSIS juga ditunjang oleh Peran aktif dari Kepala Dinas Penfifikan tingkat Kota/Kabupaten/Propinsi.
Peran dan Kegiatan Pembinaan terhadap OSIS dan Guru Pembina dapat berupa:
·    Pelatihan Pengurus OSIS dalam kegiatan Keorganisasian
·    Kegiatan bersama antar OSIS seperti: Karya Wisata, Gerak Jalan Napak Tilas Sejarah, dll
·    Pembentukan Badan Koordinasi OSIS Tingkat Kabupaten/Kota
·    Pelatihan keterampilan keahlian atau Kewirausahaan: seperti Perbengkelan, Pertanian/pertanaman/Tata boga dan Tata busana, dll
Di Tingkat Nasional
Pada tingkat Nasional keberhasilan OSIS sangat ditentukan berbagai kebijakan yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Perannya antara lain:
·    Pelatihan /TOT/Workshop/Pengurus OSIS dan Pembina OSIS seluruh Indonesia dalam hal keorganisasian OSIS
·    Pertukaran Pengurus OSIS antar Propinsi
·    Pertukaran Pengurus OSIS di tingkat Regional (ASEAN) dan Internasional
·    Pagelaran Seni Budaya Nusantara
·    Kerjasama dengan departemen terkait
· Kerjasama dengan komnas HAM dalam kaitannya dengan Disiminasi Pelaksanaan HAM di Indonesia
2.Indikator Keberhasilan
Keberhasilan kegiatan OSIS di sekolah dapat dilihat dari beberapa indicator antara lain aebagai berikut:
a.    Terdapat ruang yang di dalamnya terdapat struktur organisasi dan kepengurusan OSIS, program kerja, sarana dan prasarana yang memadai serta berbagai macam piagam penghargaan yang diperoleh sebagai hasil prestasi yang dicapai
b.    Keterlibatan pengurus OSIS, anggota OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan masyarakat, seperti memperingati hari-hari besar nasional, macam-macam kegiatan lomba, kegiatan social, seni budaya, dan sebagainya.
c.    Diselenggarakannya pelatihan kepemimpinan bagi para pengurus, perwakilan kelas, dan anggota, baik di lingkungan sekolah maupun kabupaten/propinsi.
d.   Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah dalam berbagai macam kegiatan olahraga, seni, pramuka, dan sebagainya.
e.    Terbentuknya kelompok-kelompok belajar, forum membaca di tingkat sekolah maupun antar sekolah
f.     Terbinanya dangan baik pelatihan upacara bendera di sekolah
g.    Diselenggarakannya latihan lomba baris-berbaris pada hari-hari tertentu secara terencana dan terus-menerus
h.    Dilaksanakannya 4 (empat) jalur pembinaan kesiswaan secara terencana dan berkelanjutan, serta terselenggaranya 8 (delapan) seksi kegiatan
i.      Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar sisama siswa, antar pejabat, hubungan dengan guru, kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat
j.      Terwujudnya sekolah sebagi Wawasan Wiyatamandala
2.5  Hambatan dan Langkah-Langkah Penanggulangan
1.  Hambatan ini dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti:

a. Kehadiran OSIS sebagai organisasi di sekolah
Kedudukan organisasi ini harus murni dari siswa untuk siswa. Sebagai bagian dari kehidupan sekolah yang intinya adalah proses belajar mengajar. Berhasil tidaknya organisasi tersebut dapat diukur dengan seberapa jauh OSIS ini dapat menunjang proses bekajar mengajar dalam pencapaian tujuan pendidikan.
b. Pengolahan OSIS
Pengelolaan ini menyangkut segi kualitas pengelola/siswa seperti:
1. Kepemimpinan, seperti kemampuan dan kewibawaan menggerakkan segala sumber daya secara optimal
2. Manajemen, seperti kemampuan menyusun, mengatur, melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan dengan program kesiswaan
3. Pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi
d.  Kemampuan memahami makna OSIS sebagai organisasi yang memiliki tujuan sebagai kehidupan kelompok memiliki sejumlah program terkoordinasi serta berkelanjutan dalam waktu tertentu
4. Hubungan kerjasama, baik antara sesame siswa maupun siswa dengan pembinanya
c. Peran OSIS
     Dalam upaya pemantapan Wawasan wiyatamandala. Siswa dan proses belajar mengajar merupakan nafas dari kehidupan sekolah. Kelemahan dalam segi ini merupakan kegagalan dari fungsi sekolah yang bersangkutan. Dan OSIS sebagai organisasi siswa di sekolah harus dapat berfungsi sebagai benteng pertahanan kehidupan sekolah sebagai wawasan wiyatamandala. Untuk itu OSIS harus memiliki kekuatan, daya tangkal terhadap pengaruh negative terhadapl kehidupan sekolah, dan memiliki kemampuan melaksanakan program kegiatan 4 (empat) jalur dan 8 (delapan) materi pembinaan kesiswaan agar dapat menunjang pencapaian tujuan pendidikan, yaitu terbentuknya menusia


d. Pendanaan
Dana Osis yang bersumber dari iuran komite dirasa kurang dapat menunjang pelaksanaan program Osis. Untuk itu perlu dicari pemecahan bersama antar instansi terkait,agar dapat dilaksanakan suatu mekanisme pendanaan yang lebih rasional. Dalam hal ini peerintah daerah,pengendali pelaksanaan kegiatan didaerah sangat berperan.
e. Pembinaan
Perlu ada pembinaan secara terus-menerus, berjenjang dan dilengkapi dengan perangkat informasi (buku-buku, juklak, juknis dan lain-lain) agar ada persepsi yang sama anatar para Pembina dan siswa yang dibina. Setiap laporan Osis harus dievaluasi unutuk pembinaan selanjutnya.
2. Langkah-langkah Penanggulangan
Agar \osis dapat berfungsi dan berperan sebagaimana tersebut diatas, paling tidak ada 5 macam aspek pemecahan.
1. Osis harus dibentuk sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan dalam arti mampu mewujudkan arti maupun perannya sebagai sebuah organisasi.
2. Aparat Osis dipilih berdasarkan segi tertentu, seperti:
a. Kepemimpinannya
b. Kemampuan manajemen dan pengalaman dalam organisasi
c. Loyalitasnya
d. Keteladannya dan kewibawaannya
e. Keluasan dalam wawasannnya
f. Kemampuan berkomunikasi
g. Kesadaran terghadap tugas dan tanggung jawab.
3. Agar OSIS dapat berperan dalam mendukung pencapaian tujuan kurikuler, maka perlu dilatih dan dibina dalam pelaksanaan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menyangkut 8 (delapan) materi pembinaan kesiswaan, termasuk dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pembinaan yang berkaitan dengan penyusunan program kegiatan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangannyaa.
4. Untuk memecahkan masalah pendanaan OSIS, program OSIS dapat dilampiri dengan saran-saran pemecahan tentang pendanaan. Saran tersebut dalam kesempatan tertentu dapat dibicarakan bersama. Tidak mungkin dapat dipecahkan sepihak oleh para pengurus OSIS. Oleh karena itu para Pembina juga komite sekolah, melalui Kepala Sekolah perlu diberikan pengertian sehingga timbul kesadaran bahwa dana untuk OSIS adalah menjadi tanggung jawab bersama.
5.  Pembinaan dapat dilakukan melalui :
     a. Personilnya ; dengan pelatihan-pelatihan, diskusi, rapat-rapat, dan lainnya
b.
Informasi tertulis ; peraturan, juklak, juknis, surat edaran, dan lain-lain
c. Kegiatan terpadu yang diadakan oleh dan dengan intern sekolah, antar sekolah, dan antar sekolah dengan masyarakat.
d.  Kegiatan ini dapat dikoordinasikan oleh sekolah yang bersangkutan, aparat pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat.
6. Para Pembina hendaknya dapat menghindarkan diri dari perbuatan atau campur tangan dengan memberikan kesan menguasai, mengatur, memaksakan, dan perilaku lain yang sejenis, sehingga OSIS merasa diberikan kebebasan untuk mengeluarkan dan mengembangkan gagasan, ide sesuai dengan tingkat kemampuan dan kematangan mereka.











BAB III
PENUTUP


3.1  KESIMPULAN
Dari keseluruhan uraian tersebut dapat disimpulkan sebagaiberikut :
1. Proses lahirnya OSIS pada tahun 1970 sampai dengan 1972 sangat dipengaruhi oleh sistem politik masa itu,dimana pemerintah mulaimengusahakan adanya suatu pola pembinaan dan pengembangan generasi muda. Usaha ngeini melahirkan Kep. Mendikbud Nomor : 0323/U/1978 tentang Pola Dasar dan Pengembangan Generasi Muda.
2. Berdasarkan Kep. Mendikbud Nomor : 0323/U/1978 tersebut secara formal OSIS dinyatakan sebagai salah satu jalur pembinaan generasi muda.
3. OSIS merupakan salah satu wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk OSIS. OSIS tidak mempunyai hubungan organisasi dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
4. OSIS sebagai suatu organisasi intra sekolah merupakan bagian internal dari kehidupan sekolah, sehingga keberadaan OSIS diharapkan mampu mendukung terwujudnya sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.
5. Dalam menumbuh kembangkan OSIS, adalah menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.
6. Dalam proses tumbuh dan berkembang, OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan memegang peranan yang sangat menentukan dalam menunjang terwujudnya fungsi pendidikan.







DAFTAR PUSTAKA


-       http://ryansusanto-lampung.blogspot.com
Top of Form
Bottom of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar